LEMHANNAS RI SELENGGARAKAN RAPAT PENYUSUNAN REKOMENDASI KAJIAN JANGKA PENDEK TENTANG : PENINGKATAN KOMPETENSI SDM UNGGUL MELALUI KOLABORASI MULTIPIHAK DI ERA DIGITAL, DIHADIRI DPRD PROVINSI SULTENG
Palu - Ketua DPRD Provinsi Sulteng Dalam Hal ini Diwakili Oleh Anggota Komisi-I DPRD Provinsi Sulteng Yusuf.SP, Hadiri Sekaligus Bertindak Sebagai Narasumber pada Acara Pembukaan Rapat Penyusunan Rekomendasi Kajian Jangka Pendek Tentang Peningkatan Kompetensi SDM Unggul Melalui Kolaborasi Multipihak di Era Digital, Yang diselenggarakan oleh Lemhannas RI. Kegiatan tersebut bertempat di Ruang Meranti Grand Syah Hotel Palu, Kamis (27/11/2025).

Gubernur Lemhannas RI dalam hal ini diwakili oleh Plt.Deputi Pengkajian Strategi Lemhannas RI Mayjen TNI (Mar) Ipung Purwadi.MM, Gubernur Sulteng dalam hal ini diwakili oleh Sekdaprov Sulteng Dra.Novalina.MM, dan dihadiri oleh Tenaga Profesional Bidang Sosial Budaya Lemhannas RI Dr.Dadang Solihin.SE.MA, Tenaga Ahli Pengkajian Madya Bidang Wawasan Nusantara Lemhannas RI Caturida Meiwanto Doktoralina.Ph.D.M.Ak.Cbv.CDMS, dan Laksama TNI Dr.Dwi Hartono.S.Pd.M.AP.M.Tr.Opsla, Kadis Pendidikan Provinsi Sulteng Yudiawati V.Windarrusliana.SKM.M.Kes, Sekdis Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Sulteng Dony K.Budjang.SE.M.Si, Civitas Akademik Untad Program Studi Administrasi Publik Dr.Muzakir Tawil.M.Si, Direktur Komunikasi PT.IMIP Dr.Emilia Bassar.M.Si, Direktur Yayasan Merah Putih Sulteng Zaiful, Unsur Forkopimda Sulteng, dan para tamu undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Plt.Deputi Pengkajian Strategi Lemhannas RI Mayjen TNI (Mar) Ipung Purwadi, selaku mewakili Gubernur Lemhannas RI menyampaikan sambutan sambutan Gubernur Lemhannas RI.
Dalam sambutannya menyampaikan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan fondasi penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan mendorong Indonesia bertransformasi menuju peradaban masyarakat yang modern dan sejahtera.
SDM yang unggul dan adaptif menjadi penentu keberhasilan Indonesia dalam menghadapi persaingan global yang semakin kompleks.
Arah ini sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2025 - 2029, yang menempatkan penguatan kapasitas dan kompetensi SDM sebagai prioritas utama pembangunan nasional.
Namun peningkatan SDM di Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks, meskipun akses terhadap pendidikan telah meningkat dengan angka partisipasi sekolah mencapai 98,45% untuk usia 7 - 12 tahun dalam data BPS pada tahun 2024.
Namun kualitas pendidikan masih manjadi isu serius, kondisi tersebut semakin diperburuk oleh kesenjangan pembangunan antar wilayah, dimana daerah-daerah terpencil memiliki persoalan terhadap infrastruktur pendidikan, layanan kesehatan, dan akses teknologi digital (World Bank).
Serta tingkat literasi digital masyarakat Indonesia juga masih rendah, berdasarkan survei indeks literasi digital kominfo tahun 2023 menunjukkan skor rata-rata nasional hanya 3,65% dari skala-5 dengan subindeks digital skill dan digital safety masih dibawah kategori "Baik".
Keterbatasan ini berdampak pada kemampuan inovasi dan adaptasi terhadap transformasi digital global, dan berdasarkan data world talent rangking 2025 menempatkan Indonesia diperingkat ke-53 dari 69 negara, ini menunjukkan bahwa masih lemahnya daya saing SDM Indonesia di tingkat Internasional.
Tantangan tersebut tidaklah mudah, dibutuhkan pendekatan kolaboratif multipihak yang melibatkan pemerintah, dunia pendidikan, industri, komunikasi profesional, dan masyarakat.
Olehnya itu pembangunan SDM kedepan perlu diarahkan pada pembentukan ekosistem pembelajaran dan inovasi yang terintegrasi, berbasis pertukaran data yang efektif, kebijakan terpadu, serta kemitraan yang strategis berkelanjutan.
Sehingga dengan demikian sistem pendidikan nasional akan mampu mencetak talenta yang relevan dengan kebutuhan industri dan berkontribusi nyata terhadap kemajuan bangsa ditengah dinamika global yang semakin kompetitif.
Mengapa dalam hal ini Provinsi Sulteng dipilih sebagai lokus kajian karena Sulteng memiliki kombinasi tantangan dan potensi yang relevan dengan isu pengembangan kompetensi SDM di era digital.
Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik tahun 2024 menunjukkan tingkat kemiskinan provinsi sulteng sebesar 11,04% lebih tinggi dari rata-rata nasional, akses internet provinsi sulteng masih rendah, dan faktor lainnya diakibatkan oleh bencana alam gempa bumi dan tsunami yang pernah melanda sulteng pada tahun 2018 yang telah mengakibatkan kerusakan parah pada berbagai infrastruktur penting, termasuk fasilitas sekolah, gedung perkantoran, serta sarana publik lainnya yang hingga kini belum sepenuhnya pulih.




Namun disisi lain, Sulteng memiliki potensi SDA yang dapat menjadi kekuatan besar dalam mendorong peningkatan kompetensi manusia.
Provinsi Sulteng dikenal sebagai salah satu lumbung mineral dan energi nasional, dengan sumber nikel terbesar didunia, dan beberapa potensi lainnya.
Olehnya faktor tantangan dan potensi ini menjadikan sulteng sebagai lokus strategis untuk menguji intervensi peningkatan kompetensi SDM melalui kolaborasi multipihak di era digital.
Termasuk sekolah rakyat yang telah ada, yakni sekolah dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dan program sekolah garuda sebagai bentuk Inklusivitas dan model nasional pendidikan unggulan berbasis sains dan teknologi untuk mencetak generasi berdaya saing serta memastikan pembangunan nasional berjalan inklusif dan berkelanjutan di seluruh wilayah NKRI.
Senadah dengan hal tersebut, Anggota Komisi-I DPRD Provinsi Sulteng Yusuf, yang pada kesempatan tersebut menjadi salah satu narasumber pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini sangatlah bagus, dan tentunya atas nama lembaga DPRD dan juga selaku mewakili Ketua DPRD Provinsi Sulteng sangat mendukung terhadap peningkatan SDM dan kompetensinya melalui program kerjasama atau multipihak dalam mempersiapkan peningkatan SDM generasi kita dari sisi ilmu pengetahuan teknologi dan digitalisasi untuk memasuki dunia pasar global.
Maka tidak ada pilihan lain, melainkan kita harus berkolaborasi dengan semua pihak untuk mengatasi masalah ini, sehingga anak-anak kita siap memasuki pasar global yang dimana saat ini sudah memasuki persaingan digitalisasi dan teknologi yang semakin kompetitif, kita tidak bisa terus menerus seperti ini hanya mengandalkan ilmu pengetahuan yang secara manual saja.
Olehnya itu, Lemhannas RI melakukan hal ini dalam rangka untuk memperkuat ketahanan bangsa kita secara nasional hingga internasional.
Namun semua itu tidak terlepas dari ketahanan daerah, karena jika SDM digitalisasi didaerah kuat otomatis nasional juga akan semakin kuat.
Dan kita bersyukur bahwa Sulteng telah dipilih untuk dijadikan sebagai lokus dari seluruh daerah di Indonesia, untuk kegiatan ini guna mengambil data-data yang akan dijadikan referensi sebagai masukan ke Presiden RI untuk sebuah peningkatan SDM yang siap memasuki pasar global yang menguasai teknologi digitalisasi yang semakin berkembang.
Senadah dengan hal tersebut, Lemhannas RI juga mengusulkan kepada DPRD agar kiranya dapat mengusulkan atau membuat suatu Perda atau suatu regulasi yang dimana setiap investasi yang masuk ke daerah yang berbasis nasional atau internasional, agar kiranya dapat bekerjasama dalam hal peningkatan SDM dengan melahirkan sekolah atau pendidikan yang berkaitan dengan kebutuhan industri atau perusahaan tersebut.
Sehingga nantinya dapat lahir generasi yang mampu berkerja secara profesional sesuai dengan kebutuhan industri tersebut, dan tidak lagi mengambil tenaga kerja dari luar, sehingga kearifan lokal dapat terbangun dengan baik.
*Sumber Rilis dan Foto Humas DPRD Provinsi Sulteng (Zainal)*




